Pages

5 September 2012

Short Story From Melaka #1


First day, 24 Aug 2012

Finally, setelah perjuangan yang panjang dari awal apply UTeM Student Exchange Program, nyari recommendation letter dari dosen-dosen, berburu sponsor kemana-mana yang akhirnya hanya PHP (Pemberi Harapan Palsu) banget, ngurus paspor, tiket keberangkatan dan segala macemnya, tibalah saat saya dan teman-teman saya harus berangkat meninggalkan negeri tercinta, Indonesia. Ada delapan orang yang diberangkatkan untuk UTeM Student Exchange Program ini, yaitu mbak Tatbita Titin yang biasa kami panggil mbak Bita, Troy Agung (Troy), Robertus Willy (Willy), Bahalwan Apriyansyah (Rian), Elsa Camelia (Eca), Satria Oktaufanus (Satria), Fathia Mahmuda (Fathia), dan saya sendiri, Nabila Silmina. Untuk keberangkatan via Juanda ada tujuh orang kecuali Fathia. Fathia berangkat via Cengkareng pada tanggal 27 Agustus nanti.

Semuanya adalah pilihan, begitupun mengikuti program student exchange ini. saya harus meninggalkan kasur empuk saya dirumah, bau masakan ibuk dirumah, suara keras ayah saat membangunkan tidur untuk shalat subuh, teriakan-teriakan adik saya, kehebohan teman-teman jurusan di kampus tercinta saya, ITS, juga ke-alay-an anak-anak kelas Q, judesnya gea, lembutnya ninin, tegesnya sasha, rajinnya adhek waktu ngingetin ngumpulin lapres, lucunya fiqi, byra yg suka stand up comedy, tole si medhok jowo trendsetter 'yo iki yo kuwi yo kae', satrio yang suka yoyo, edwin yang sok ganteng :p , odhi yang medhok jawa tengah banget, nofindaa si manchunian, ezra yang hobi tidur, kangen semuanyaaa.

Juanda International Airport - Surabaya

Saya berangkat ke Juanda ditemani ibuk, ayah, adik, tante, om, dek alfan & fio. Saat saya tiba di Juanda, sudah ada Bahalwan, Eca, mbak Bita, dan Willy. Kami masih menunggu 2 orang teman kami, Troy dan Satria. Namun setelah beberapa pertimbangan akhirnya kami memilih check-in duluan. Setelah melewati baggage drop counter dan tempat tax bandara, kami keluar kembali ke tempat international departure, ada banyak teman angkatan Veresis yang datang mengantar kami. Sungguh saya terharu, saya ingin mengeluarkan airmata tapi otak saya melarangnya. Saya tidak ingin menangis di depan teman-teman saya, tidak ingin membuat mereka bersedih karena kepergian sementara saya ke Malaysia ini. Saya ingin meninggalkan senyum di wajah mereka dan membuat mereka bangga nantinya.
Ninin yang langsung menangis saat saya memeluknya. I'm okay, Ninin. You shouldn't have teardrops yesterday. Saya disambut pelukan dari teman-teman angkatan saya. Ada ninin, sasha, gea, cilo, dellis, adhek agni, satrio, isfah, edwin, hanif komting, didi, dean, hana, dan siapa lagi yang saya lupa belum saya sebutkan *sorry :(
Setelah berpelukan ria, komunal kecil serta doa bersama yang dipimpin komting kami, Hanif Pradipta. Kami bertujuh menuju tempat check in lagi dan langsung naik ke lantai dua yaitu untuk cek ke bagian imigrasi, dan menuju ke waiting room. Saat kami mengantri untuk pemeriksaan barang bawaan yang di kabin untuk terakhir kalinya, teman saya Eca diminta untuk meninggalkan air mineral dan shampoo yang baru dibelinya, petugas bilang kalau dilarang membawa cairan di atas 100ml. Padahal di ransel saya ada banyak barang liquid, ada acne wash, parfum, shampoo, conditioner. hahahaaa..
Setelah itu kami menuju pesawat, sudah ada pramugari yang cantik semampai di dalam pesawat. Si pramugari cantik tidak ada lelah-lelahnya tersenyum dan mengucapkan kalimat selamat datang 'Selamat datang di Air Asia'. Setelah itu saya menuju nomor kursi saya. Saya bertukar tempat duduk dengan Willy, Willy lebih memilih duduk di seat paling pinggir dekat jalan dan saya memilih di seat yang dekat dengan jendela. Di seat tengah ada bahalwan. Honestly, it was my first flight dan langsung flight ke luar negeri. Dua tahun yang lalu saat saya menjemput ayah ibu saya di Juanda setelah dua bulan beliau berada di Jakarta karena operasi ayah saya, saya mengatakan seperti ini kepada ibu,"kapan ya buk mbak bisa naik pesawat? Belum pernah naik pesawat lho buk, padahal udah segede ini". Dan alhamdulillah, puji syukur kepada Allah, sekalinya saya naik pesawat langsung flight melalui International Departure :)
Iseng-iseng foto waktu di dalam pesawat

Pesawat udah flight

Iseng-iseng foto lagi

Di dalam pesawat saya banyak ngobrol dengan willy dan rian, lama-lama kami bertiga mengantuk. Saya pun tertidur di pesawat. Sekali-sekali terbangun dan melihat ke arah luar jendela pesawat. Sejauh mata memandang yang tampak hanyalah warna putih awan di langit, seperti bola-bola kapas raksasa. Sesekali pesawat seperti terguncang, karena memang cuaca sedang tidak baik. Ada mendung yang nampak abu-abu, namun tidak berlangsung lama cuaca kembali membaik. Rasanya ingin sekali cepat tiba di bandara dan langsung merebahkan badan di kasur.

KL-LCCT Malaysia

Alhamdulillah pukul 19.00 waktu Malaysia, kami tiba di Kuala Lumpur-LCCT, Selangor. Berbeda dengan di rumah saya, di sini pukul 19.00 terlihat seperti baru saja menjelang sore petang. Langitnya masih cerah. Suasana bandara ramai sekali, ada banyak Polisi Diraja Malaysia yang bertubuh besar berjalan di sekitar bandara. Kami bertujuh menuju ke arah International Arriving dan bingung saat berada di dalam. Setelah bertanya ke bagian imigrasi,kami disuruh untuk langsung mengantre di bagian Foreign Passport. Setelah mengantre dan menyelesaikan urusan imigrasi yang ternyata hanya butuh waktu tidak le bih dari 5 menit, kami menuju ke bagian barang-barang. Hanya tinggal koper kami yang tergeletak tak bertuan di sana.Hahahaa.. Setelah itu kami bertujuh menuju ke arah exut gate. Kami mencari tulisan 'ITS'. Dan taraa.. Ada seorang bapak-bapak yang berusia sekitar 40an tahun membawa kertas tersebut. Setelah itu kami berkenalan, bapak tersebut bernama pak Ip, begitulah beliau menyuruh kami untuk memanggil namanya. Pak Ip kemudian menunjuk seorang wanita yang sedang berjalan ke arah kami, dan ternyata beliau adalah Madam Zulaikha yang selama ini berkomunikasi dengan kami. Ternyata Madam Zulaikha masih muda dan sangat energik, cara bicaranya cepat sekali. Seolah dikejar waktu. Setelah Madam Zulaikha menjelaskan beberapa hal terkait dengan urusan imigrasi, visa, medical check up dsb. Beliau berpamitan untuk meninggalkan kami dan menyuruh kami menghubunginya ada seuatu yang penting untuk ditanyakan. Setelah itu kami dibimbing oleh pak Ip menuju bis kampus. Dan sesampainya di bus kampus, kami dibuat menganga oleh interior bus yang super keren abis *katrok*
Kursinya mirip kursi kendaraan kepresidenan di Indonesia sepertinya *sok tau*. Ada semacam mini bar di belakang tempat duduk terakhir. Kayu yang dipakai untuk interior di dalam bus adalah kayu jati. Subhanallah, sungguh nikmat Allah memang tak terkira. When someone gives you more, Allah gives you more than anything. When you give to someone, Allah will gives you more,more,and moooore. It works. Trust me. Sungguh, keajaiban sedekah memang benar adanya.

Melaka - Malaysia

Setelah meninggalkan KL-LCCT, kami menuju Melaka untuk makan malam. Di sini warung makan disebut dengan kedai mama. Pak Ip bercerita bahwa di sini ada pembatas antara orang chinese dengan melayu, jika orang chinese bertemu dengan sesama chinese mereka akan bercakap atau ngobrol dengan bahasa mandarin, bukan lagi bahasa Melayu. Selain itu tempat makan Cina di sini memang khusus untuk orang Cina, jika orang Melayu lebih sering makan di kedai mama. Pak Ip juga bercerita tentang kebiasaan di sini, bahwa biasanya orang sini sering sekali ke lapak alias nongkrong. Selain itu saat kita makan malam di sebuah kedai mama, pak Ip menjelaskan beberapa menu seperti Teh O. Teh O disini adalah teh kosong atau teh murni tanpa susu. Disini Teh itu adalah campuran antara teh murni dengan susu. Itulah bedanya dengan di Indonesia. Selain itu beliau juga menjelaskan tentang bahasa yang agak berbeda dengan di Indonesia dan sedikit tentang kebiasaan orang sini. Overall orang sini ramah sekali dan akan sangat welcome jika kita juga ramah kepadanya. Mereka sangat terbuka untuk membantu orang lain.
Kami berbincang cukup lama di Kedai Mamak/Warung makan muslim Ayub Bistro. Waktu menunjukkan pukul 23.30 waktu setempat, kami beranjak dari tempat duduk kami menuju bus kampus untuk diantar ke tempat tinggal kami. Willy, Troy, Satria, Rian turun duluan di Emerald Park, tempat tinggal mereka selama disini. Mereka berempat diantar oleh Pak Ip menuju kamar mereka. Setelah itu giliran saya, mbak Bita, dan Eca yang harus turun dari bus kampus menuju tempat tinggal kami yaitu di 'Kolej Kediaman UTeM Bunga Raya Seksyen 3'. Kami mendapat kamar di blok B lantai 2 nomor 2A. Woow..ruangan kami luas sekali, bisa buat gulung-gulung ala Teletubbies. Di dalam ruangan tersebut terdapat 4 kamar, 2 kamar mandi, 9 meja belajar, tempat cuci piring, tempat sepatu, lemari tempat menyimpan makanan, meja ukuran 1x2 meter.
Setelah sampai di kamar kami beristirahat, beres-beres, lalu tiduuuuur..
Di dalam bus eksekutif kampus

Interior dalam bus

Narsis bareng Troy dan Eca



2 komentar:

  1. Thanks in advance mbak diin.
    Masih perlu banyak latian nulis nih mbak, biar bisa kayak mbak :)

    BalasHapus

Nggak afdol kalo nggak menyisipkan beberapa kata :)